Profile
Ngadas, tidak banyak orang yang tahu tentang desa kecil ini. Tapi kalau saya bilang Gunung Bromo, sudah banyak yang tahu. Desa Ngadas sebenarnya salah satu pintu gerbang untuk mencapai Gunung Bromo dari kota Malang.
Sudah banyak turis yang melewati desa ini, namun tidak banyak yang ingin tinggal sedikit lebih lama di desa ini karena “terikat” dengan ketatnya jadwal biro perjalanan. Banyak biro wisata di Malang menawarkan perjalanan ke Bromo melalui desa ini, tetapi mereka hanya menggunakan desa ini sebagai titik pemberhentian untuk pergi ke kamar kecil.
Desa ini terletak sekitar 40 km dari kota Malang, desa terakhir sebelum mencapai Bromo. Banyak wisatawan yang belum mengetahui tentang desa ini karena untuk menuju ke sana diperlukan usaha yang cukup keras. Tidak ada angkutan umum yang menuju ke desa ini. Satu-satunya cara untuk pergi ke sana adalah dengan ojek (ojek) atau dengan menyewa mobil.
Desa ini menawarkan kehidupan desa yang otentik, Anda tidak akan menemukan hotel atau restoran di sini. Hanya ada losmen kecil dan warung (warung makan kecil). Tetapi wisma tamu, meskipun kecil, tetapi "bisa tidur", hanya menawarkan akomodasi dasar, tempat tidur, dan kamar mandi, tetapi beberapa wisma sudah menawarkan pancuran air panas.
Pemandangan di sekitar desa, harus saya katakan, sangat spektakuler. Pemandangan pegunungan, lembah, cris-melintasi pertanian lokal menanam kentang dan kubis, dan penduduk setempat melakukan kegiatan sehari-hari mereka di sana. Namun daya tarik utamanya adalah Gunung Bromo itu sendiri.
Saya sudah beberapa kali ke Bromo, melalui jalur yang lebih umum, melalui Probolinggo atau Pasuruan (Tosari dan Cemorolawang) tetapi tempat-tempat itu terlalu turis, terlalu banyak orang, dan tidak terlalu alami dibandingkan dengan Ngadas. Jadi jika Anda ingin mengunjungi Gunung Bromo dengan suasana pedesaan yang lebih santai, lebih alami, lebih otentik, saya sarankan Anda untuk pergi ke Bromo melalui Desa Ngadas.
visit:
sewa mobil malang